Mengenal Karakter Pemimpin.

By : Jurnalis 1000 relasi dan # Dwi Arifin Dkk 

Ternyata pemimpin di masyarakat demokrasi atau lembaga publik. Pada dasarnya karakter pemimpin itu ada 2:
Pemimpin (pelayanan publik)
Pemimpin (penguasa publik)

Pemimpin pelayanan publik cenderung berupaya memberikan yang terbaik kepada anggotanya. Sedangkan pemimpin penguasa publik berupaya menguasai anggotanya.

Pemimpin pelayan publik berupa menjadi pelayanan anggotanya. Sedangkan pemimpin penguasa publik sangat ingin dilayani anggotanya.

Pemimpin pelayanan publik sangat membuka kritik dan saran. Sedangkan pemimpin penguasa publik sangat menutup kritik dan saran.

Pemimpin pelayanan publik berupaya membangun visi jangka panjangnya dan menyesuaikan setiap keadaan untuk kebersamaan. Sedangkan pemimpin penguasa publik selalu mempermasalahkan hal kecil karena tidak mampu membangun visi jangka panjangnya. 
Pemimpin pelayan publik sangat senang dengan anggota yang berpikir maju dan berkarya menyaingi pemimpinnya. Karena hakikat kesuksesan dalam memimpin ialah mampu membangun generasi yang lebih baik darinya. Sedangkan pemimpin penguasa publik sangat takut dengan orang yang berpikir dan berkarya lebih maju darinya. Karena takut kursi kepemimpinannya yang diduduki direbutnya. 

Pemimpin pelayanan publik sangat berupaya berkorban untuk keutuhan orang disekitarnya. Sedangkan pemimpin penguasa publik berupaya mengorbankan orang disekitarnya untuk dirinya.

Pemimpin pelayana publik selalu didepan jika ada kesulitan dihadapannya. Sedangkan pemimpin penguasa publik selalu didepan saat menikmati kemudahan dihadapannya.

Pemimpin pelayan publik tidak merasa lebih baik dari orang disekitarnya. Karena kenyataannya merasa lebih baik akan merendahkan kelompok dan menyakiti orang lain. Justru dia berjiwa peka untuk memberikan yang terbaik kepada orang disekitarnya. Karena dengan itu dia akan mampu menyenangkan hingga membangun kebersamaan. Sedangkan pemimpin penguasa publik selalu merasa lebih baik tapi tidak mampu memberikan yang terbaik.

Pemimpin pelayan publik memilih menghadirkan karya dan teladan. Sedangkan pemimpin penguasa publik memilih menghadirkan peringatan keras ringan makna dari pada nasihat yang lembut berbobot.

Pemimpin pelayanan publik tidak akan tersakiti jika kebaikanya tak berbalas budi atau dicacai. Karena kebaikan sejati bukan seperti air susu yang akan terkotori air tuba. Tapi karena intropeksi segelas air susu yang ditolak dirubah segelas madu. Sedangkan pemimpin penguasa publik kebaikannya bertujuan balas budi dan mudah tersinggung saat kebaikannya tidak disetujui sehingga dia tidak mampu intropeksi.

Pemimpin pelayan publik bersikap merangkul terhadap orang yang tidak sejalan atau memusuhinya. Sedangkan pemimpin penguasa publik akan menendang orang yang berbeda dengannya. Maka "ingatlah kritik dari musuh itu lebih menguatkan memperbaiki diri dari pada pujian dari teman yang cenderung melenakan memanjakan diri"

Setiap ayah pemimpin dari keluarganya. Setiap kaka pemimpin dari adik-adiknya. Dan setiap diri adalah pemimpin bagi dirinya.

Pemimpin seperti apakah kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Kau Ingin Menangis, Ya Menangislah.

Kami Bukan Sekedar Sahabat Atau Teman Belaka!

Sombong, Ngakunya Udah Ngak Butuh Lagi Masyarakat Sekarang Masih Butuh Juga.