Warga Dusun Manggerombo Desa Laju Terisolir, Butuh Perhatian Pemerintah

BIMA, Berita NTB.- Warga Dusun Manggerombo, Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, merupakan dusun terpencil yang terisolir dari jalan raya, pendidikan, kesehatan, kebutuhan pokok, fasilitas umum dan lainnya. Keadaan tersebut dialami warga setempat sejak tahun 1940 hingga saat ini.

Pantauan langsung Redaksi, Dusun Manggerombo terletak di pegunungan dengan jarak sekitar satu kilo dari desa induk. Menuju Dusun terpencil itu, melewati dua jalur. Pertama, jalan kaki melewati persawahan dan kedua mengikuti jalur aliran sungai. Namun saat hujan datang, air mengalir deras, menuju desa induk atau perkampungan warga harus tempuh jalur persawahan dengan jalan kaki.

Pengakuan warga, saat derasnya arus air yang aliri sungai, warga setempat sering alami kejadian naas yaitu terjebak dan hampir terbawa arus saat mengendarai motor. Kejadian serupa pernah dialami mobil pick up yang digunakan warga setempat sebagai angkutan umum untuk bepergian jauh. Hingga kini, mobil tersebut rusak parah dan terjebak di Dusun Manggerombo, sementara posisi jauh dari perbengkelan. 

Begitupun untuk sarana dan prasarana kesehatan. Menuju Pustu Desa atau Puskesmas Kecamatan, yang alami sakit harus dipangku melalui jalan persawahan yang sempit dan becek hingga sampai jalan raya.

Wara setempat, Siti Maryam mengatakan, kehidupan yang mereka jalani di Dusun Menggerombo sangat susah karena semua kebutuhan hidup serba kekurangan. Untuk memenuhinya, warga setempat harus jalan melewati persawahan menuju desa induk dengan jarak sekitar satu kilo.

"Jalur yang dilewati sangat susah. Apalagi saat musim hujan, jalan yang ditempuh becek dan licin sehingga kadang-kadang terpleset dan jatuh di lahan persawahan yang tanami padi oleh warga. Yang paling menyedihkan, anak dan cucu kami yang pergi sekolah, harus jalan buka sepatu dan angkat celana hingga lutut. Kalau mereka terpleset dan jatuh, harus pulang dan batal pergi sekolah," katanya, saat ditemui baru ini

Sengsara yang dialami secara turun temurun ini kata Nenek Maryam, sangat berharap ada bantuan pemerintah. "Kami sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk buka jalan dari desa induk menuju dusun kami. Kabulkanlah permintaan kami, karena kami ingin merasakan jalan seperti masyarakat lain pada umumnya sebelum kami mati," harapnya.

Kadus Manggerombo, Abdurrahman M Saleh yang didampingi BPD, RT dan RW setempat mengatakan, pada awalnya warga yang tinggal di Dusun Manggerombo RT05 banyak. Namun karena kebutuhan serba kekurangan, sebagian pindah di RT maupun Dusun lain.

"Warga yang tinggal di Dusun Manggerombo RT05 RW02 sekarang, sebanyak 29 KK 89 jiwa. Untuk tutupi kebutuhan hidup, kami berprofesi sebagai petani padi, jagung, kacang dan lainnya. Lahan untuk bertani, selain punya sendiri, kami memanfaatkan lahan orang dengan status gadai dan lelang," terangnya.

Perkembangan generasi di era modernisasi saat ini lanjut Abdurrahman, warga Manggerombo jauh dari sarana dan prasarana seperti sekolah untuk TK SD, SMP dan SMA. Namun tempat belajar keagamaan seperti TPQ, sudah ada dan langsung gabung dengan Masjid. Sementara untuk kebutuhan umum seperti lapangan, pasar dan lainnya belum ada.

"Semua untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat Manggerombo serba kekurangan. Hal itu faktor utamanya adalah akses jalan belum ada. Sekalipun ada jalan alternatif yaitu mengikuti saluran sungai, tetapi kondisinya rusak parah dan tidak bisa digunakan saat musim hujan. Untuk itu, kami sangat berharap ada bantuan pemerintah baik tingkat Desa, Kabupaten maupun Provinsi untuk perhatikan dusun kami yang terpencil dan Terisolir ini, khusunya membuka akses jalan," pungkasnya.(TIM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Kau Ingin Menangis, Ya Menangislah.

Kami Bukan Sekedar Sahabat Atau Teman Belaka!

Sombong, Ngakunya Udah Ngak Butuh Lagi Masyarakat Sekarang Masih Butuh Juga.