Postingan

Kami sekeluarga mengucapkan, Selamat Idul Fitri 1441 H / 2020 .

Gambar
Minal Aidzin wal Faidzin Selamat Idul Fitri 1441 H ========================= السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ  وَبَرَكَاتُهُ jika maaf itu boleh di ungkap hari ini, saya tidak menunggu Idul fitri tiba.... karena hembusan nafas kita tak pernah tahu bila akan berhenti pada detik ini saya mohon maaf atas segala kesalahan dan kehilafan sengaja atau tidak sengaja...... sebelum Ramadhan pergi dan sebelum Idul Fitri datang...... Saya dan keluarga menyampaikan mohon maaf atas semua kesalahan....  Selamat menjemput hari kemenangan..... تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمنٌِكُمٌ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمٌ اَللّهُمَّ اجٌعَلٌنَا مِنَ الٌعَاءِدِيٌنَ وَالٌفَاءِزِيٌنَ˚

Jika Kau Ingin Menangis, Ya Menangislah.

Gambar
Penulis : Tidak di ketahui. Publikasi : pajarewo.com Tapi buka dulu topengmu.? Buka dulu topengmu Biar kulihat warnamu Kan kulihat warnamu Mungkin kalian sudah tahu dengan lagu Topeng yang dinyanyikan Peterpan ini. Di editor says kali ini, saya akan membahas sedikit kebiasaan orang jaman sekarang yang senang menggunakan topeng. Intinya sih, sekarang banyak orang yang munafik. Banyak orang yang malu menunjukkan jati diri yang sesungguhnya. Kebanyakan malah sibuk berganti-ganti topeng. Mulai dari topeng baik, adil, penyayang, bijak, dan lain-lain. Semuanya hanya menampilkan hal-hal palsu yang pada akhirnya akan terbuka juga.  Ibarat peribahasa.  'Sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, maka akan tercium juga baunya'. Jika Anda ingin menangis, ya menangislah. Jangan menutupi kesedihan dengan berpura-pura ketawa. Jika ingin tertawa, ya tertawalah sepuas hati. Tertawalah sampai perut Anda sakit. Sebagai contoh, biasanya kita akan menaru

Celoteh Malam, Yudha al Ghifari.

Gambar
Penulisnya. tidak di ketahui. Di Publikasikan oleh : Pajarewo.com Assalamualaikum Wr. Wb. Minggu malam, tak sengaja saya mendengar selorohan seseorang di warung makan, sebut saja orang itu bernama Yudha Al Ghifari ( haha, kaya korban pemerkosaan saja ). Oke kembali lagi ke bahasannya, kurang lebih Yudha Al Ghifari itu mengatakan “enak sekali jadi seorang  pecundang di jaman saat ini, tunjangan banyak dari cukongnya , hidup terjamin, masa tua tercukupi...bla..bla..bla..”.  Karena ingin menfokuskan untuk memakan jatah teman makan siang ini (maklum ibaratkan saja aku sudah tidak makan 7 hari 7 malam), saya pun hanya mendengarkan Yudha Al Ghifari  berbicara tentang kenikmatan menjadi seorang pecundang kacung saat ini. Dalam hati saya, apa yang dikatakan Yudha Al Ghifari itu memang tidak salah,  benar adanya ( lha yang memang kenyataannya gitu kok  sekarang).  Memang dalam hidup itu melihat keatas (kearah yang lebih baik), memang bagus untuk sekedar memotivasi diri

Sombong, Ngakunya Udah Ngak Butuh Lagi Masyarakat Sekarang Masih Butuh Juga.

Gambar
By.Bram pajarewo  Kau ?! Jelas Kau Menjilat Ludah yang Telah Engkau Buang!!!! Kau senang atas keadaan yang mendukungmu dan tidak mendukung 'mantan' temanmu. Jelas aku ingat dalam ingatanku kalau kau itu sangat membenci dia.  Tapi sekarang saat kita tak berteman lagi kau manfaatkan keadaan, kau coba untuk membuat aku yang sendiri tenggelam dalam tawamu yang membahana dengan dia seperti setan. Kau penjilat. Jelas kau penjilat! Tak ada pendirian. Aku akan bertahan pada pendirianku. Pendirian ku yang seteguh batu karang.  Bukan sepertimu, setelah puas dipihak yang ini kau menjelekkan dia, sekarang kau ke pihak yang itu untuk menjelekkanku, sama sekali orang yang tak punya pendirian, jika kau pikir aku bisa mati dan menyerah hanya karena permainan garingmu itu.  KAU SALAH BESAR. Aku tak salah jelas bukan aku yang salah. Selama ini kau belum minta maaf padaku, kau hanya berbicara tak jelas padaku. Tak perlu bagiku siapa duluan yang berbicara.  Yang kubutuh

Belum Ada Judul

Gambar
By pajarewo.com  Ikhlas tak perlu dibicarakan terus menerus, karena ia akan menjadi omong kosong.  Apalah arti dari bahagia melihatnya dengan yang lain, bila masih saja diantara mereka kamu bermain - main.  Datang dan pergi sesukamu, mengucap rindu dan cinta seenakmu. Tanpa peduli ada hati lain yang sedang mencintainya dengan sungguh.  Dengan berharap dirinya luluh, kamu yakinkan akan Tapi, perlu kamu ketahui, menunggu dan mengganggu adalah dua hal yang sangat berbeda kelasnya.

Puisi untuk adik

Gambar
By Wiji Thukul. apakah nasib kita akan terus seperti sepeda rongsokan karatan itu? o… tidak, dik! kita akan terus melawan waktu yang bijak bestari kan sudah mengajari kita bagaimana menghadapi derita kitalah yang akan memberi senyum kepada masa depan jangan menyerahkan diri kepada ketakutan kita akan terus bergulat apakah nasib kita akan terus seperti sepeda rongsokan karatan itu? o… tidak, dik! kita harus membaca lagi agar bisa menuliskan isi kepala dan memahami dunia

Mengenal Karakter Pemimpin.

Gambar
By : Jurnalis 1000 relasi dan # Dwi Arifin Dkk  Ternyata pemimpin di masyarakat demokrasi atau lembaga publik. Pada dasarnya karakter pemimpin itu ada 2: Pemimpin (pelayanan publik) Pemimpin (penguasa publik) Pemimpin pelayanan publik cenderung berupaya memberikan yang terbaik kepada anggotanya. Sedangkan pemimpin penguasa publik berupaya menguasai anggotanya. Pemimpin pelayan publik berupa menjadi pelayanan anggotanya. Sedangkan pemimpin penguasa publik sangat ingin dilayani anggotanya. Pemimpin pelayanan publik sangat membuka kritik dan saran. Sedangkan pemimpin penguasa publik sangat menutup kritik dan saran. Pemimpin pelayanan publik berupaya membangun visi jangka panjangnya dan menyesuaikan setiap keadaan untuk kebersamaan. Sedangkan pemimpin penguasa publik selalu mempermasalahkan hal kecil karena tidak mampu membangun visi jangka panjangnya.  Pemimpin pelayan publik sangat senang dengan anggota yang berpikir maju dan berkarya menyaingi pemimpinnya. Ka